Skip to main content

 

CEO Digital Hospital, Andy C Kamili (kiri) dan Direktur Utama PT Arfis Medika Indotama, Dwi Sari Suwarman usai penandatanganan nota kesepahaman, pada Senin (12/9/2022).

DIGITALHOSPITAL.ID – PT Gaido Digital Medika, dengan brand Digital Hospital resmi menggandeng PT Arfis Medika Indotama dalam upaya mempercepat digitalisasi layanan kesehatan di Indonesia.

Dua perusahaan tersebut sepakat untuk berkolaborasi dalam menghadirkan kemudahan dan kecepatan layanan kesehatan dengan teknologi digital yang canggih serta mumpuni.

Kolaborasi antara Digital Hospital dan Arfis dikukuhkan dalam dokumen perjanjian kerja sama (MoA) yang ditandatangani langsung oleh CEO Digital Hospital, Andy C Kamili dan Direktur Utama PT Arfis Medika Indotama, Dwi Sari Suwarman, pada Senin (12/9/2022).

Andy mengungkapkan, bahwa Digital Hospital akan menyiapkan sebuah platform digital health yang dapat digunakan oleh Arfis dan seluruh jejaringnya, baik klinik maupun laboratorium untuk semakin memperluas jangkauan pasien.

“Ini merupakan sebuah kerja sama yang sangat strategis, dimana semua klinik dan pasiennya Arfis diharapkan untuk dapat onboarding di platform digital health kami,” kata Andy usai seremoni penandatanganan MoA yang berlangsung di Jakarta.

Andy mengatakan, bahwa Digital Hospital merupakan satu-satunya perusahaan penyedia platform digital health yang bisa memadukan pasien, klinik/rumah sakit, laboratorium, dan dokter secara bersamaan dalam satu platform.

Melalui platform tersebut, pasien dapat melakukan interaksi langsung dengan dokter secara komprehensif lewat sambugan virtual.

Tidak hanya itu, apabila diizinkan, dokter pun dapat mengakses riwayat medis (medical record) pasien, sehingga mampu memberikan tindakan medis yang akurat.

“Kemudian pasien bisa mendapatkan layanan check labolatorium berdasarkan rekomendasi dokter, dan hasil lab itu juga bisa dikonsultasikan ke dokter tersebut,” tukas Andy.

“Rencananya platform digital health ini akan dirilis pada 15 September 2022. Nanti kita juga akan menyediakan aplikasi namanya Medzit. Ini menjadi platformnya Digital Hospital yang menggabungkan 4 hal tadi,” sambung Andy.

Lebih lanjut, Andy menyampaikan, bahwa Digital Hospital tidak hanya hadir dengan kecanggihan teknologi, namun juga hadir dengan sebuah ekosistem haji umrah yang sudah dibangunnya.

“Ekosistem inilah yang nantinya akan menjadi pasien-pasien di platform itu. Bayangkan, dalam satu tahun diperkirakan ada 1,5 juta jemaah umrah asal Indonesia, ini tentu saja merupakan potensi pasar yang besar bagi klinik-klinik, belum lagi jemaah haji dan penikmat halal travel. Semua ini akan kita dorong masuk ke platform digital health itu,” jelas Andy.

Digital Hospital juga akan memberikan tools dalam bentuk klinik management system. kepada setiap klinik yang tergabung di platform digital health.

“Layanan ini kita gratiskan untuk awal. Padahal di pasaran, layanan seperti ini bisa sampai 5 juta keatas, sementara rumah sakit sampai ratusan juga. Tapi kita kasih gratis,” kata Andy.

Klinik Management System tersebut bisa mengatur kedatangan pasien, mengatur keuangan dan tagihan, serta masih banyak fitur lainnya.

“Ini menjadi simbiosis mutualisme dalam industri kesehatan. Kita tidak menyisihkan klinik atau rumah sakit, tapi justru kita memberikan ruang buat mereka. Dari sisi pasien pun tidak perlu lagi lama-lama antre, atau menghabiskan uang dan waktu untuk perjalanan ke rumah sakit,” tutur Andy.

Saat ini, Digital Hospital juga tengah membangun jejaring dengan ormas Islam Hidayatullah, yang memiliki 3 juta anggota, 13 klinik kesehatan, dan 1 klinik utama yang akan menjadi rumah sakit.

“Kita tawarkan benefit kepada Hidayatullah, dalam bentuk income jika mereka mereferensikan anggotanya menggunakan layanan kesehatan klinik di platform digital health milik Digital Hospital,” terang Andy.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Arfis Medika Indotama, Dwi Sari Suwarman mengaku senang dapat menjalin kolaborasi dengan Digital Hospital, terutama dalam upaya menyediakan platform digital kesehatan.

“Selama ini konsentrasi kami adalah memperluas jejaring, kami belum fokus pada pengembangan teknologi digital. Namun saat ini, dengan hadirnya Digital Hospital, kami semakin optimis layanan kesehatan di Indonesia akan semakin baik, dan dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat,” pungkasnya.

Leave a Reply