Skip to main content

Pertemuan antara jajaran pimpinan BPJS Kesehatan dan Digital Hospital.

 

DIGITALHOSPITAL.ID – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di bawah kepemimpinan Ali Ghufron Mukti telah berhasil melakukan sejumlah terobosan besar di sektor pelayanan jaminan kesehatan masyarakat.

Berkat inovasi-inovasi itu, persepsi negatif publik terhadap layanan BPJS Kesehatan di rumah sakit perlahan mulai mengecil.

Misalnya saja, pasien BPJS saat ini tak perlu lagi antre panjang di fasilitas layanan kesehatan (faskes), karena sudah tersedia layanan antrean online.

BPJS juga berhasil mengoptimalkan kanal-kanal layanan digital seperti Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), hingga melalui pesan direct message di media sosial resmi BPJS Kesehatan seperti Instagram dan Twitter.

Selain itu, BPJS Kesehatan melakukan simplifikasi prosedur rujukan bagi pasien thalassemia mayor, hemofilia dan hemodialisis yang rutin mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Dan yang terpenting, BPJS Kesehatan mengimplementasikan pemberian Uang Muka Pelayanan Kesehatan kepada rumah sakit dan klinik utama untuk memperlancar arus kas keuangan faskes, sehingga mereka bisa fokus memberikan pelayanan terbaik kepada peserta BPJS.

Atas berbagai terobosan dan inovasi, BPJS Kesehatan pun dianugrahi penghargaan dari asosiasi jaminan sosial internasional, yaitu International Social Security Association (ISSA) dalam ISSA Good Practice Award 2021.

BPJS Kesehatan memperoleh penghargaan tertinggi untuk kawasan Asia Pasifik. BPJS Kesehatan juga memperoleh 3 penghargaan dalam kategori Certificates of Merit with Special Mention, 11 penghargaan untuk Certificates of Merit, dan 3 penghargaan kategori Attestations.

BPJS Kesehatan tidak berhenti melakukan inovasi. Bersama Kementerian Kesehatan, BPJS memastikan layanan kesehatan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat menjangkau hingga pelosok negeri melalui layanan telemedicine yang dapat diakses melalui aplikasi Komen yang terintegrasi ke layanan Primary Care (P-Care) BPJS Kesehatan

“Layanan ini kita harapkan bisa semakin memudahkan peserta JKN dalam mengakses layanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tanpa terkendala lagi oleh kondisi geografis maupun non-geografis,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron usai menerima audiensi Digital Hospital, Rabu (14/9/2022), di Gedung BPJS Kesehatan, di Jakarta.

“Kami berharap, Digital Hospital [perusahaan kesehatan berbasis digital yang bernaung di bawah PT Gaido Digital Medika] bisa turut mendukung pengembangan dan implementasi layanan telemedicine ini ke depannya,” sambung Ali Ghufron.

Sementara itu, CEO Digital Hospital, Andy C Kamili menyambut baik harapan BPJS Kesehatan agar dapat turut serta menyempurnakan layanan kesehatan di Indonesia melalui transformasi digital.

Andy menyampaikan, bahwa saat ini Digital Hospital tengah menyiapkan sebuah platform digital health bernama Medzit, sebuah platform kesehatan digital terlengkap di Indonesia, yang menggabungkan layanan rumah sakit/klinik, pasien, dokter, dan laboratorium dalam satu aplikasi.

“Sangat penting bagi rumah sakit yang bisa berkomunikasi dengan BPJS, sehingga proses [transaksi dua pihak] ini bisa lebih cepat, dan pada gilirannya akan membantu meningkatkan hospitality rumah sakit terhadap pasien JKN. Ini yang coba ingin kami lakukan,” jelas Andy.

Kedepan, Digital Hospital berharap dapat berkolaborasi dengan BPJS untuk mendongkrak layanan kesehatan baik di rumah sakit ataupun di klinik.

“Kolaborasinya seperti apa nanti akan kita bahas dalam pertemuan tindak lanjut. Namun yang terpenting, saat ini kita melihat sebuah komunikasi yang baik. Kita juga apresiasi kinerja BPJS yang semakin baik, dan sangat terbuka terhadap inovasi berbasis digitalisasi pada layanan kesehatan nasional,” pungkas Andy.

Hadir dalam pertemuan ini antara lain, Komisaris Utama Digital Hospital M Hasan Gaido, Dewan Penasehat Digital Hospital Muhammad Amin, Tim IT Digital Hospital Teguh Widhayaka, dan Humas BPJS Muhammad Iqbal.

Leave a Reply